Rabu, 01 Februari 2012

dia bernama kabar...

Hei...
Apa kabarmu sayang..?
Menatap aku,
Tapi matamu kosong...
Liku fikiranmu tiada bisa kusentuh...
Tanganku ingin meraih wajahmu,
Mencengkram rahangmu..
Mengejar tatapan yang tiada bertepi...
Memaksamu tau aku dihadapan..

Lalu apa kabarnya dengan hati,
Yang ingin disentuh tapi tersembunyi...
Terpenjara rongga dada, bersaputan darah..
Tapi rindu dipeluk...
Andai wajah yang kubenamkan di dadamu bisa menembusnya,
Kau hanya boleh diam dalam pelukan..

Oh apa kabarnya juga waktu-waktu itu,
Kemana perginya saat-saat terbaik yang cuma dibuat untuk kita..
Andai bisa kita kurung,
Waktu itu kan kupaksa makan tidur denganku,
Biar tak susah begini..

apa kabarnya masa depan kita,
sekujur raga tlah dimakan usia..
tapi tetap begini saja...
detik-detik beringsut pergi
tanpa sepatah katapun...

Dan lagi apa kabarnya cinta,
Yang katanya melampaui segala bentuk perbedaan, perselisihan dan pertengkaran...
Yang meniadakan keraguan dan kerumitan akal sehat...
Yang tak kenal penghujatan,
Dan memberi aku kamu pengharapan setinggi langit...

Semua yang ingin kutau tercekat satu kata bernama kabar..
Yang tak hadir saat ini,
Yang sepertinya akan benar-benar mati sesegera ia bisa..
Tenggelam bersama langit sore..

Sekali saja,
Tuhan kabari aku mencintainya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar