ga kerasa, seratus hari sudah saya jadi bagian dari keluarga sekolah bocah ini...
belum sempet ngeblog sekalipun karena kerjaan ini emang cukup serius dan nyita waktu.. *halah*
dulu saya tak percaya dengan kesibukan, tapi setelah saya merasakan saya tau kenapa beberapa hal memang harus terlewat begitu saja karena tidak sempat, atau karena kita sudah terlalu kelelahan untuk menjalaninya...
di hari ke seratus ini saya ingin menyatakan bahwa, benar jika kita malas belajar, maka siap-siaplah menanggung kepedihan karena bodoh. Bahwa, tak ada yang tak bisa diselesaikan asal kita mau mencoba. dan bahwa, Tuhan tak pernah memberi sesuatu yang sia-sia, sesuatu yang tak sempurna, sesuatu yang biasanya dibikin manusia, Tuhan selalu memberikan semuanya lengkap.
seratus hari bukan sebentar, tapi belum bisa disebut lama juga. tapi seratus hari ini saya banyak belajar, lebih dari bilangan seratus mungkin...
saya punya Hajun, yang setiap hari menguras tenaga karena keaktifannya. bahkan untuk sekedar kontak mata sekalipun saya harus memeras keringat. dia selalu berlari, memanjat, bersembunyi, merobek, mencabut, memetik dan masih banyak keinginannya yang bikin saya serasa olahraga. seratus hari bersamanya bukan hal mudah, tapi setiap saya akan bertemu dengannya saya merapal mantra : Tuhan, saya mencintainya, Engkau juga, berilah kesempatan saya dan dia untuk belajar.
Ha Jun dan saya setiap hari kejar kejaran, peluk pelukan, popo-popo-an, bermain, belajar, menulis, membaca, saling manatap, semuanyaaaa...
sampai tak terasa dia mulai berkata saat mau pipis, dia mulai berkata saat ingin mencium saya, dia mulai senang memeluk saya lebih dulu, dan begitu banyak perubahan yang dulunya saya rasa tak mungkin...
air mata saya selalu menetes mengingatnya...
saya punya Caspian yang setiap hari bercerita, saya senang karena dia begitu dewasa dan terbuka untuk anak usia tiga tahun. dia selalu menguji kesabaran saya, dia sangat cerdas, tapi sekarang dia begitu lovable..
dia melihat saya kadang sebagai temannya, dia akan bercerita apa saja sampai hal memalukan yang dia sembunyikan dari teman dan keluarganya. kepercayaan itu mahal, saya sangat beruntung karena dia memberikannya pada saya di seratus hari pertama saya mengenalnya...
saya juga punya Farras yang begitu sensitif tapi menyenangkan dan amat sangat cerdas. saya punya Darren yang begitu lembut dan sopan, yang selalu tak mau melewatkan satu hari tanpa duduk di pangkuan saya. saya juga punya Seung Ha, anak korea yang ceria dan jahil, saya sesungguhnya sangat mencintainya dan percaya bahwa dia anak baik dan cerdas cuma dia tak tahu mengungkapkannya saja, saya bisa merasakannya dari cara dia memeluk saya...
dan di seratus hari itu juga saya sudah mengalami ditegur atasan, dibuat pusing oleh laporan, dan semua kesibukan yang ternyata sudah saya lewatkan sebanyak seratus hari...
ah terima kasih Tuhan atas kesempatan ini, atas mimpi kecil yang menjadi kenyataan, atas perkenalan saya dengan mereka, dengan aktifitas ini, dengan tempat ini, semuanyaaa...
selamat bersyukur sayang.senang sekali membaca ini,berharap suatu hari nanti akan ada keajaiban yang saya lihat sendiri.. :)
BalasHapusdo'a dan semangatku bersamamu.. :*