kamu menatap mataku dalam sekali, mencoba memerangkap aku...
aku sedikit tak berdaya, hati jadi tinggal sepasi
sisanya seperti coklat kepanasan, beleberan kemana-mana...
aku bergeming, menyelamatkan sisa-sisa hati yang belum mencair...
"matamu, yang kali ini berkeras menaklukan aku juga pernah menjadi mata yang pernah meluluhkan hati oranglain... sudahlah..."
kamu kehabisan akal.
memeluk aku seperti bayi beruang ringkih,
aku tak bisa apa-apa lagi...
katamu
"hidup akan terlalu panjang untuk kau habiskan mencari dia yang benar-benar baru, adakah menjadikanmu yang terakhir ini membuatmu luluh sayangku?"
mulutku terkunci mencari jawaban...
"percayalah bahwa cinta itu selalu datang dengan berbeda, cinta akan datang menggantikan cinta yang mati sebelumnya, cinta tak pernah lahir seperti bayi kembar... aku mencitaimu dengan segenap cinta yang baru, bukan sisa cinta kemarin..."
"bisakah kita mengabaikan masalalu, seperti kita melupakan sulitnya mengisi jawaban ujian tahun lalu?"
kamu mengejar arah pikiranku...
aku mencari kalimat untuk mengusirmu, tapi...
mungkin benar, dia yang mencitai kita juga pernah mencintai orang lain...pelukannya yang menenangkan kita juga adalah pelukan yang pernah meredakan kesedihan oranglain...tapi kita tak cukup banyak waktu luang untuk menghitungnya...kita tak harus mengingat-ingat hal yang tidak perlu...seperti kita tak perlu mengingat-ingat siapa saja yang masuk toilet yang sama,kita cuma harus menikmati bahwa kini kita satu-satunya orang disitu...mungkin sesederhana itu...
aku membalas pelukan, seperti bayi yang belajar memeluk ibunya
malu malu
hatiku mencair kemudian...
Tulisan kamu selalu bagus, Bel...!
BalasHapusLove you :*
good job..
BalasHapusini frontal yang lembut.. :)