ada saatnya kita ingin dipeluk tapi tak ada yang mau memeluk...ada saatnya kita ingin terus sama-sama tapi harus berpisah...ada saatnya kita ingin cepat tapi semua berjalan lamban...ada saatnya kita ingin makan tapi harus berpuasa...ada saatnya kita ingin manis tapi malah dapet yang pahit...ada saatnya kita ingin cerah tapi diberi hujan...ada saatnya kita ingin belanja tapi uangnya tidak ada...ada saatnya kita ingin bicara tapi tidak bisa...ada saatnya kita ingin tertawa tapi malah dibikin nangis...ada saatnya kita ingin mereka tapi yang datang adalah lain...ada saatnya kita ingin tapi tidak bisa...dan seringnya kita lupa mengeluhkan ketika merasa tidak pantas mendapatkan apa-apa tapi semua diberi dengan percuma...kita selalu lupa bahwa kita terlalu pongah dan brengsek tapi semuanya tersedia menghidupi kita...
hidup kadang berisi banyak hal yang tak kita inginkan,
takdir kadangan berjalan berlainan dengan yang kita mau,
tapi itu semua selalu selesai...
sampai hari ini kita selalu berhasil menerima apa yang katanya tidak kita ingin...
hidup adalah bukti bahwa kata tapi hanyalah sementara,
sampai kita benar-benar bertemu waktu untuk menerimanya...
sampai kita tahu bahwa tapi hanyalah bukti ketidaktahuan kita saja..
sampai kita sadar bahwa tapi cuma rekaan kita saja, untuk menutupi bahwa kita selalu sok tahu apa yang sesungguhnya kita tidak ketahui seutuhnya...
suatu sore dicicendo,
Tsania -yang sedang mencoba menahan bilang banyak tapi-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar