24 mei dini hari...
Pagi ini sebelum doa ada sisa tenaga untuk bicara
Tapi suaraku tak pernah sampai, aku tak bisa menelepon tanpa
seizinmu
Aku sudah menganggapnya wajar...
Cinta kita tak punya tanggal lahir, pun tak punya tempat tuk
disebut
Untunglah cinta yang kita punya besar dalam doa, bertumbuh
dalam luas pengertian
Tak perduli soal angka-angka... tanggal, usia, jumlah, berat
badan..
Dari namamu tak pernah ada dalam ingatan, lalu samar-samar
terasa sering terbayang, sampai kini jelas selalu aku sebut dalam berkas-berkas
doa yang ku panjat setiap shalat...
Aku menyebutnya cinta...
pun ketika kamu diam saja, tak pernah bilang cinta
tapi aku selalu merasa ke hatimu lah aku akan pulang, walau
banyak pintu lain terbuka...
itulah cinta, yang besar dalam doa...
sering aku tak tahu apa yang terjadi, saat tiba-tiba kamu
menjadi manis..
sering aku jadi merasa ingin sekali menahanmu saat kita akan
berpisah...
setiap perjalanan malu-malu, setiap pembicaraan absurd di
ruang tamu,
adalah episode yang selalu ingin ku ulang-ulang...
kencan yang sangat biasa, tapi menyenangkan...
ialah cinta yang besar dalam doa...
kita sering melewatkan saat-saat untuk bermesraan,
bukan tak bisa tapi tak ingin saja kita kehilangan rasa
rindu untuk merasakannya...
aku ingin segalanya terjadi disaat yang tepat, begitupun
kamu
kita akan menunggu...
kau lelaki baik, kau mengaturnya dengan baik ; tatapan,
letak duduk, dan segalanya...
aku ikut saja, walau sesekali masih ada manja..
biar wajah-wajah kita cukup jadi penghias insomnia saja...
inilah cinta yang besar dalam doa...
cinta yang menahan ketika aku ingin menangis dipelukanmu...
cinta yang menahan keinginanmu mengecup aku sebelum
berpisah...
cinta yang punya maaf bahkan lebih banyak dari kesalahan
yang tersedia...
cinta yang lebih sigap menerima pesan lebih dari blackberry
kita...
seringkali aku marah, dan kau selalu membawa aku tenggelam
ke sedalam-dalam samudra biar mereda...
sering aku menangis meminta apa yang aku mau, aku ingin
menempelkan pipiku didadamu menangis dipelukanmu...
sering aku cemburu pada teman tertawamu...
aku sering ingin ini itu darimu...
tapi kamu diam, kukira kau sedang menahannya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar