Jumat, 20 Desember 2013

18.12.2013



Selamat pagi ayah, ibu. Terima kasih sudah dari jauh-jauh hari berdoa untukku. Sekarang tiba saatnya saya berjubah hitam, bertoga. Seperti yang sudah ayah ibu bayangkan sejak pertama kali mendaftarkanku di perguruan tinggi.

Sebelumnya aku mohon maaf karena tak mendudukkan kalian di bangku terdepan, seperti halnya anak-anak yang cum laude. Tapi percayalah, aku sudah berusaha keras. Setidaknya ayah ibu tak perlu malu karena harus duduk paling belakang.

Ayah, ibu... Ini bukan hari besarku, ini hari besar kita. Inilah hasil kerja keras ayah ibu dalam materi, dalam doa, dalam harapan-harapan besar kalian untuk anak yang tidak seberapa berprestasi ini.
Ini hanya perayaan kecil. Ini hanya satu dari sekian banyak perhentian untuk mengantarku berjalan lebih jauh lagi.

Ayah, ibu, terima kasih atas segala yang telah kalian beri. Beberapa aku ingat bentuk dan jumlahnya, selebihnya aku sampai lupa karena begitu banyak dan seringnya. Juga terima kasih atas doa-doa baik, yang tanpanya aku tak akan bisa apa-apa. Terima kasih sudah begitu sering memohonkan hal-hal baik terjadi dalam hidupku, terima kasih sudah membujuk Allah untuk selalu meringankan dan memudahkan jalan hidupku. Ah siapalah aku ini tanpa belas kasihan dari-Nya.

Terakhir, izinkan aku melanjutkan perjalananku. Mengemasi perbekalan dan mengikatkan tali sepatu untuk segera pergi lagi. Seperti saat kalian akan melepasku pergi untuk pertama kalinya, maka ulurkan tangan kalian untuk kucium lagi, hujani aku dengan doa-doa yang lebih panjang dan lebih dalam karena perjalanan kali ini mungkin akan lebih jauh dan lebih berat lagi.

Doakan agar yang terjadi hari ini akan terulang lagi, untuk merayakan aku bertoga lagi, dan kalian duduk jauh lebih depan lagi. Aamiin..

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         Dengan segala bentuk cinta,


                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Tsania ulfah